Tips Ibu Hebat

Wednesday 17 September 2014

my story: jadwal dan materi pelatihan PONED

Alhamdulillah...g terasa udah 3 hari berjalan. Meskipun saya hampir-hampir g tahu waktu dan dunia luar di sini,,tapi untung aku masih bisa menghitung hari, kalau ini udah hari hari ke 3.
Loh emang ngapain aja sih? Kok seharian g liat dunia luar? Ya...yang jelas saya harus mulai masuk ruang jam 07.30. Berarti jam 07.00 saya sudah harus siap untuk makan. Dan setelah didalam ruangan, mulailah saya seperti orang yang disorientasi waktu. Karna di dalam ruang tertutup, dibawah penerangan lampu, ruangan kedap suara dari luar (dilantai 5) serta konsentrasi yang full ke arah fasilitator, siang malam tidak ada bedanya.

Jam 07.00 itu kan masih sudah siang? Iya,,tapi kebetulan di kamar ini penghuninya pada malas keluar jalan-jalan. Daripada jauh-jauh jalan tapi g dapat apa-apa dan tidak bisa menikmati pemandangan., ya udah. Sabar aja dulu nunggu liburan. Mending di kamar buat istirahat atau baca materi, atau facebook-an atau iseng-iseng ngeblog kayak gini.

Ih...males banget sih nie orang? Hehe...biarin. Bayangin ya...kita jam 07.00 sudah mukai aktivitas (makan), istirahat hanya saat makan siang, 1 jam untuk ishoma. Masuk lagi ishoma magrib, selesai pukul 21.00. Paling sampai kamar, ngobrol sebentar, ngerjain tugas, trus tidur karena mengantuk. Nah,,besok pagi setelah bangun, shalat dan mandi,,maka saatnya lah baca-baca materi untuk hari tersebut.
*******
Nah, buat temen-temen yang belum atau yang akan PONED, pasti pengen tahu kan seperti apa sih pelatihannya? Materinya apa saja? Ini saya fotoin jadwalnya ya  di bawah. Bukan bermaksud pamer ya,,hanya berbagi pengalaman. Tujuannya agar teman-teman bisa berangkat pelatihan dengan enjoy, dan bisa mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.

Oya,,ada baiknya sebelum berangkat pelatihan, teman-teman bekajar dulu atau paling tidak baca-baca materi yang ada di foto ini. Jadi, nanti saat pelatihan teman-teman tinggal mengikuti dan mempertajamnya. Soalnya, pematinya kan dokter spesial Konsultan,,jadi kalau kita tidak punya basicnya susah ngikuti. Ada juga yang cepet banget ngajarinya. Kalau kita dengerin sambil cari-cari dibuku, di jamin tidak bakal masuk ke otak. Kecuali kalau kita seorang audio tulen yang bisa mengingat semua suara meskipun berkecepatan tinggi. Hehe..


Tuesday 16 September 2014

my story: Pelatihan PONED di Bapelkes Semarang

Alhamdulillaahilladzi ath'amanaa wasaqoona waja'alana minal muslimiin.....

Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum sehingga hilanglah rasa lapar dan haus.

**********
Eih..ni pagi-pagi Kok sudah habis makan sih? Tumben di tulis di sini? Hehe...iya dong...ni udah habis makan nasi goreng spesial bareng temen-temen. Dan yang lebih spesial,,bukan nasi gorengnya sih,,tapi karena makannya itu, lho...bukan di tempat biasa. Emang dimana sih? Hehe...mau tahu apa mau tahu banget?

Ok...disini aku dapat kesempatan untuk bisa menikmati nasi goreng di BAPELKES Semarang. Dimana sih itu,Restoran apa hotel? Oke, mari saya kenalkan. Bapelkes adalah Balai Pelatihan Kesehatan. Emang ngapain sih, ketempat kayak gitu? Jauh-jauh ke Semarang kok g tidur di hotel aja? Ya...kan aku memang lagi Pelatihan PONED.


Ni lho..yang namanya bapelkes,,tapi sayang g ada foto yamg tampak depan. Nanti saja lah, aku kasih gambar maketnya saja.

Lalu, apasih PONED itu? PONED adalah singkatan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Lalu apa tujuan dari pelatihan ini? Tujuan adalah untuk mempersiapkan petugas kesehatan dalam mengelola kasus kegawat daruratan obstetri dan neonatal Di tingkat pelayanan Primer Atau setara puskesmas.

Kenapa perlu? Karena ternyata jumlah kasus kematian ibu dan bayi masih tinggi. Ini jumlah kasus yang tercatat ya...pada tahun 2013 saja ada 668 kasus ibu meninggal yang berkaitan dengan proses kehamilan, persalinan, dan nifas di jawa tengah. Bayangkan jika se Indonesia Raya..(ini jumlah kasus bukan angka nya ya...) Dan ternyata sebagian besar penyebabnya sebenarnya Bisa dicegah.

Penyebab kematian ibu terbesar Adalah perdarahan, eklamsia/pre-eklamsia, dan penyebab lainnya. Penyebab lain ini bisa berupa adanya kelainan/penyakit kronis pada ibu seperti jantung, gagal ginjal, dll.

Pencegahan yang sebenarnya bisa dilakukan mencakup tindakan preventif atau pencegahan misalnya meningkatkan kesehatan reproduksi remaja, ANC (periksa kehamilan) yang bermutu, penanganan resiko tinggi kehamilan, penatalaksanaan pertolongan persalinan yang baik dan aman, dan apabila sampai terjadi komplikasi atau kegawatdaruratan maka rujukan yang bagus akan sangat berperan besar dalam memcegah kematian ibu dan bayi.

Pelatihan ini dilaksanakan di Bapelkes tingkat provinsi dan tidak ditingkat kabupaten (seperti APN) karena harus memenuhi standar nasional yang ditetapkan. Lamanya pelatihan ini adalah 12 hari. Terdiri dari materi (teori) dan simulasi (minggu pertama) dan OJT (magang) di Rumah Sakit dr. Kariyadi dan Puskesmas PONED Halmahera.

Dalam satu periode pelatihan terdiri dari 15 orang atau 5 tim (dokter, bidan dan perawat), yang berasal dari 5 kabupaten yang berbeda.

Sebagai tambahan, jadwal pelatihan kali ini memang agak padat ya, mulai jam 07.30- 20.30, namung kenyataannya kadang kita selesai hingga pukul 21.00 atau lebih. Pelatihan ini dihitung selama 124jam,dan dinilai 2 skp.

Thursday 11 September 2014

Steak Tempe, Kuliner Ndeso Rasa Kota

Sekarang ini,siapa sih...yang g kenal sama makanan yang namanya 'steak'? Bukan 'stik' lho ya....kalau stik tuh stik golf, stik drum, dll. Hehe...

Steak adalah makasan dari barat (klo g salah) CMIIW, yang terdiri dari sebuah keratan daging (tapi kalau di Indonesia biasanya Digoreng tepung krispi), dan aneka macam sayuran seperti kentang, wortel,buncis, kacang polong serta saus yang disiramkan di atasnya.

Biasanya, steak berbahan dasar ayam (chicken steak), daging sapi (beef steak), atau bahan-bahan hewani lain. Namun, seiring perkembangan Zaman, para pelaku bisnis kuliner ini mulai membuat terobosan dengan aneka macam ide. Ya, apalagi kkalau bukan agar dagangannya mempunyai deferensiasi dan bisa bertahan, ditengah banyaknya saingan yang terus bermunculan.

Mereka mulai berlomba-lomba memadukan rasa asli steak dengan bahan lokal. Ya, selain lebih menarik, juga lebih murah dan dekat dengan lidah lokal yang kadang susah beradaptasi dengan rasa baru. Salah satu contoh yang sudah satu temukan adalah 'steak Tempe'. Ya...steak tempe!!

Sebenarnya Sudah agak lama saya pernah membaca tentang steak tempe ini. Namun, saya baru bener-bener tahu dan merasakannya belum lama ini. Ya..maklumlah, kalau hidup di kota kecil itu jarang ada makanan macam-macam. seperti di kecamatan baturetno,wonogiri ini.

Seingat saya, waktu saya baru hidup di sini (4tahunan yang lalu) baru ada satu penjual, yang menyediakan steak ini. Itu pun sebenarnya adalah penjual makanan chinese. Tapi karena ingin up date dengan gaya sekarang, maka dijuallah masakan ini.. Itupun, rasanya masih jauh dari yang pernah saya makan sebelumnya.  Tapi, lumayanlah, daripada tidak ada, pikirku saat itu.

Baru,,akhir-akhir ini saja, sudah mulai banyak yang menjualnya, di kafe atau warung-warung makan, biasanya menunya berdampingan dengan fried chicken (di sini disebut kentaki). Misalnya Baleno (sekarang sudah tutup), second home (ini lumayan rasanya), trus yang baru iru, aku lupa namanya, tapi tempatnya sebelahan sama vitara.

Kembali ke steak tempe.
Nah, meskipun sudah agak lama baca tentang steak tempe, tapi belum pernah nyoba karena itu tadi, disini g ada. Di ponorogo pun juga aku belum tahu, sudah ada atau belum.
Hingga akhirnya suatu saat waktu belanja di Luwes Wonogiri dan beli makan di sana, eh,,ternyata ada satu jenis menu yang bikin penasaran pengin nyoba. STEAK TEMPE.

Dan, akhirnya aku pesan juga menu itu.
Tara....! Pesanan pun datang. Ehm...kalau dilihat oke Juga, tempenya tersamarkan. Dan ketika aku coba...hmmmmmm.... Oke juga. Lumayanlah! Heheh.. Apalagi kalau dibandingkan harganya yang hanya 5000 rupiah. Tapi, bener lho,,lumayan buat alternatif variasi menu, atau alternatif saat kantong ngepres, namun pengin tetep keliatan wes-wes. (Wes-wes apaan sih??)

Soo, buat yang penasaran, monggo dicoba. Atau, boleh kok, bikin sendiri. Murmer. Resepnya, silahkan search sendiri ya....kapan2 semoga bisa share di sini....Salam Tempe!

Wednesday 10 September 2014

Bunga Sakura dari Kertas Krep

Bunda,, pasti suka kan kalau melihat bunga sakura yang sedang bermekaran? Mungkin selama ini kita hanya bisa menyaksikan dari gambar, foto, lukisan atau di televisi. Tapi, kita bisa kok menghadirkan kecantikan sang icon negeri Jepang tersebut di rumah kita.

Caranya? Kita bisa lho, membuat duplikat bunga sakura dari kertas krep. Itu lho, kertas warna-warni yang sering digunakan untuk menghias. Atau kalau dulu waktu masih jadul biasa saya pakai untuk pengganti pewarna saat mainan air.(hehe..nostalgia).

Nah..ini nih..contoh hasilnya kalau sudah jadi. Bagus kan?(Pede)
Nah,,bagi bunda yang pengen bikin juga,,gampang kok. Bahannya juga murmer pakae banget!

Simak dan langsung coba aja ya..nih, langkah-langkahnya:

1. Siapkan alat dan bahan
     Kertas krep warna-warni (pink, putih/kuning, hijau)
     Gunting
     Lem
     Selotip bolak-balik (double tape)
     Selatip transparan (isolasi)
     Ranting kering (aku sih,,cuma nyari di kebon, pilih yang mempunyai bentuk bagus serta ukuran yang diinginkan.

2. Gunting kertas krep dengan ukuran:
     Pink= 5cm.
     (potonglah kertas pink tersebut membentuk mahkota bunga seperti gambar di bawah ini. caranya, potong kertas saat masih dalam lipatan, kertas tidak perlu diuraikan ya..jadi nanti sekali porong jadilah setumpuk mahkota)

  Putih atau kuning= 1-1,5cm
  (untuk putik, kertas tidak perlu dipotong-potong. kertas putih ini dipotong nanti setelah dibentuk putik)

     Hijau = 1cm (untuk dasar bunga)

3. Langkah selanjutnya membuat putik. Ambil kertas warna putih / kuning (terserah,sukanya yang mana), lalu gulunglah dan bentuk seperti gambar di bawah ini. Jangan lupa beri sisa agak panjang di bawahnya sebagi pegangan.

4. Kalau putik sudah jadi, sekarang ambil kelopak/mahkota yang sudah digunting tadi. Rekatkan sehelai demi sehelai dengan lem, hingga 5 helai.
 
5. Setelah bunga jadi,, ambil kertas krep hijau lalu lilitlah bagian pangkal bunga. buat agak panjang, rekatkan dengan lem. (Awalnya wih, aku pakai kertas krep seperti ini. Tapi karena lama-lama malas jadinya kertas krep hijau aku ganti dengan selotip warna hijau yang aku beli di toko)

Nah...udah selesai bunganya. Buat lagi yang banyak ya....

Sekarang kita sisihkan dulu bunganya. Lalu kita buat kuncupnya. Bunga sakura pasti ada kuncup kan? Kalau udah mekar semua, berarri dah mau gugur donk....hehhe

6. Caranya hampir sama ya...kita buat putiknya. Tapi putiknya bisa pakai sisa potongan mahkota yang udah g dipakai tadi.
Remas-remas sisa potongan kertas, lalu gulung membentuk putik. Jangan lupa dikasih tangkai seperti bunga tadi ya..

7. Lalu ambil mahkota, bungkus putik yang baru dibuat. Cukup tiga helai saja,biarkan menguncup.

8. Lilit kuncup dengan kaertas krep seperti bunga mekar, rekatkan dengan lem. Buat lagi kuncup yang banyak. Paling tidak seperempat/sepertiga jumlah bunga.

9. Nah,,kalau bunga dan kuncup selesai dibuat, saatnya berpetualang. maksudnya adalah, berpetualang di  kebun atau pekarangan dan mencari-cari ranting kering yang bagus. (aku kemarin mengambil ranting dari tumpukan ranting yang dikumpulkan orang yang cari kayu bakar, jadi lebih praktis gak harus berkotor-kotor ria)

10. Kalau sudah menemukan ranting yang sip...mulai merangkai yuk...tapi jangan lupa cuci dulu ya..trus dikeringkan.

11. Sekarang waktunya merangkai...pasang-pasangkan bunga pada ranting seperti susunan bunga sakura. Potong double tape, lekatkan pada ranting, lalu tempelkan bunga. Agar lebih kuat, gunakan isolatip (transparan). Tempatkan kuncup-kuncup bunga pada ujung reranting serta bagian yang kosong diantara bunga mekar. setelah bunga habis, letakkan ranting pada vas atau tempat yang sudah disediakan.

Nah,,jadi deh bunga sakuranya!! Gampang kan.....??
Oya,,kalau saat membuat bunga mekar, bentuknya tidak bagus, tidak usah 'worry' ya, nanti kalau sudah bercampur dengan bunga lainnya jadi bagus kok.