Tips Ibu Hebat

Saturday 4 October 2014

Bijak Bersama Buku KIA (buku pink)

Lagi horor ni..PEB/pre eklampsia berat/hipertensi berat saat kehamilan makin sering terdengar! Banyak rujukan di rumah sakit dengan kasus ini. Yang paling awal kena akibatnya sih, biasanya janin dalam rahim,,mulai dari bayi kecil (BBLR), prematur, hipoksia ( kekurangan oksigen), hingga kematian janin/bayi.

Ibunya juga gak kalah harus waspada. Selain pusing dan sesak nafas yang dirasakan bisa juga pandangan jadi kabur. Akibat fatalnya, ibu bisa buta, baik sementara atau permanen.jika tidak tertangani, ibu bisa menjadi kejang, koma, bahkan terjadi kematian.

Hi...serem ya?

Tapi tenang, jangan langsung parno. Hal ini bisa dicegah dan diatasi kok,..dengan pemeriksaan kehamilan yang rutin dan berkualitas,,insyaallaah lebih aman.

Jadi ibu hamil,,jangan lupa periksa kehamilan yang rajin ya....jangan lupa utarakan setiap keluhan yang dirasakan. Jangan sungkan bertanya dan belajar tentang hal yang belum diketahui selama kehamilan. Jangan lupa juga, selalu bawa buku KIA (buku pink). Dan selalu cek apakah semua kolom di bagian pemeriksaan kehamilan sudah diisi/diperiksa apa belum. Jika ada yang kosong, tanyakan alasan kenapa dikosongkan.

Isi kolom pemerikasaan kehamilan meliputi :
1. Tanggal pemeriksaan. Harus selalu diisi agar jelas terpantau kapan periksa serta menjadi dokumen yang berharga bagi anda dan bayi kelak.
2. Keluhan. Dengan adanya keluhan, akan lebih mudah mendiagnosa jika terjdi masalah, serta menentukan apakah keluhan tersebut normal atau tidak.
3. Tekanan darah. Wajib diperiksa dan ditulis, untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu. Jika tekanan darah naik, diastol (tekanan bawah,atau sering disebut "per")diatas 90, ibu harus mulai waspada. Istirahat cukup dan cek tekanan darah lagi dalam 3 hari (2xseminggu). Jika diastol lebih dari atau sama dengan 110, segera datang ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan/pengobatan meskipun kondisi ibu masih terlihat sehat.
4. Berat badan. Seharusnya kenaikan berat badan ibu diperiksa tiap kontrol. Untuk memastikan ibu tidak kurang/lebih gizi dan melihat derajat kesehatan ibu. Juga untuk menjamin kesejahteraan janin.
5. Umur kehamilan. Sebagai patokan apakah hasil pemeriksaan lainnya sesuai dengan usia kehamilannya.
6. Tinggi fundus uteri. Harus dipastikan apakah sesuai dengan usia kehamilan. Jika ternyata tidak sesuai perlu dicari apa penyebabnya.
7. Letak janin dalam rahim. Sebagai kunci utama dan pertama apakah ibu bisa melahirkan normal atau tidak.
8. Denyut jantug janin. Hal ini untuk memantau kesejahteraan janin.
9. Kaki bengkak. Mungkin kaki bengkak hal yang wajar pada ibu hamil. Namun, bengkak di kaki bisa menjadi tanda adanya masalah, misalnya pre eklampsia berat, jika diiringi dengan ditemukannya tanda lain yang mengarah ke sana.
10.hasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ini tidak dilakukan setiap kali kontrol. Biasanya pemeriksaan laboratorium dikukan saat kunjungan awal (trimester 1), yaitu Hb, golongan darah, protein urin, dan urin reduksi. Hb ulang  setelah usia kehamilan lebih dari 32 minggu, atau jika ada indikasi.
11. Tindakan (terapi/TT/Fe, rujukan, umpan balik). Untuk mengetahui apa saja yang sudah di dapatkan ibu hamil.
12. Nasehat yang disampaikan. Sebagai pengingat bagi ibu serta bukti dokumentasi bidan/dokter atas nasehat yag sudah diberikan.
13. Keterangan tempat pelayanan,nama pemeriksa,(paraf). Sebagai pertanggungjawaban pemeriksa dan memastikan pasien telah benar-benar diperiksa.
14. Kapan harus kembali. Sebagai pengingat ibu, kapan sebaiknya ibu melakukan kujungan ulang.

No comments:

Post a Comment